
Timnas Indonesia sebelumnya dijadwalkan yang akan bertanding melawan MU, namun keputusan itu akhirnya berubah karena pertimbangan bisnis dengan balutan kemasan untuk menghibur penonton.
"Wacananya memang demikian. Tapi, semuanya baru bisa ditentukan setelah ada pernyataan resmi. Tunggu saja, saat ini persiapan untuk ujicoba dengan MU masih terus kami lakukan," kata Direktur Bidang Bisnis dan Marketing PSSI, Herman Chaniago seperti dilansir goal.com, Rabu (8/4).
Untuk menentukan siapa saja pemain tersebut, PSSI rencananya akan membuka nomor polling sms, dimana seluruh masyarakat Indonesia bebas menentukan pemain kesayangannya sendiri yang bermain di LSI.
Keputusan ini disambut kecewa pelatih Timnas Indonesia, Benny Dollo (Bendol), yang mengaku hanya bisa pasrah dan menerima keputusan PSSI.
"Saya pikir tidak ada masalah juga kalau anak-anak gagal menjajal MU. Sebab, kami bisa menggelar program ujicoba dengan tim lain. Lagi pula, semua itu tergantung PSSI," ujar Bendol dengan nada kecewa.
Sementara itu adanya wacana pemindahan tempat pertandingan yang tak akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), membuat fans "Setan Merah" yang ada di Jakarta dipastikan kecewa berat.
Penyebabnya tak lain, dipakainya SUGBK untuk kampanye Pemilihan Presiden bulan depan. Selain itu, rusaknya rumput dan pagar pembatas akibat dipakai partai politik dalam kampanye legislatif beberapa terakhir lalu, juga sebagai pemicu dipindahkannya laga tersebut.
"Untuk memperbaiki kerusakan yang saat ini saja, kami butuh waktu minimal satu setengah bulan. Jika kembali digunakan untuk kempanye Pilpres, tentu kondisinya akan kembali seperti sekarang lagi," jelas Direktur Pengelola stadion, Mahfudin Nigara, dalam keterangan persnya di Jakarta, Rabu (8/4).
Kemungkinan, Stadion Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur, yang sebelumnya dipakai untuk PON XVII kemarin, didaulat sebagi penggantinya karena pernah ditawarkan oleh Menegpora kepada Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek Ishak, untuk menjadi tempat pertandingan eksibisi tersebut.
Stadion senilai 90 juta Dolar AS atau sekitar Rp. 800 miliar (di luar biaya pembangunan infrastruktur sekitar stadion) dianggap layak untuk tempat pertandingan tim kelas dunia karena setara dengan stadion-stadion kelas menengah di klub-klub Liga Eropa.
Stadion Palaran merupakan yang kedua nasional terbesar di Indonesia setelah SUGBK dengan kapasitas 40.000 penonton.
Tiket Termurah Rp. 100 ribu
Meskipun belum resmi, namun pihak panitia tak membantah jika harga tiket termurah untuk pertandingan tersebut sebesar Rp. 100 ribu dan yang termahal Rp. 2,5 juta.
"Saat ini, kami masih terus menghitungnya dan pasti akan menyampaikan secara resmi kepada teman-teman wartawan, setelah ada keputusan final," jelas Chaniago.
Tiket seharga Rp. 2,5 juta rencananya akan dicetak sebanyak 500 lembar saja. Sedangkan untuk tiket termurah seharga Rp100 ribu, dengan total tiket yang tersedia sebanyak 65 ribu lembar. Untuk pemilik tiket VVIP, panitia memberikan fasilitas tambahan berupa menyaksikan langsung latihan para pemain MU.
sumber : biangbola
Keputusan ini disambut kecewa pelatih Timnas Indonesia, Benny Dollo (Bendol), yang mengaku hanya bisa pasrah dan menerima keputusan PSSI.
"Saya pikir tidak ada masalah juga kalau anak-anak gagal menjajal MU. Sebab, kami bisa menggelar program ujicoba dengan tim lain. Lagi pula, semua itu tergantung PSSI," ujar Bendol dengan nada kecewa.
Sementara itu adanya wacana pemindahan tempat pertandingan yang tak akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), membuat fans "Setan Merah" yang ada di Jakarta dipastikan kecewa berat.
Penyebabnya tak lain, dipakainya SUGBK untuk kampanye Pemilihan Presiden bulan depan. Selain itu, rusaknya rumput dan pagar pembatas akibat dipakai partai politik dalam kampanye legislatif beberapa terakhir lalu, juga sebagai pemicu dipindahkannya laga tersebut.
"Untuk memperbaiki kerusakan yang saat ini saja, kami butuh waktu minimal satu setengah bulan. Jika kembali digunakan untuk kempanye Pilpres, tentu kondisinya akan kembali seperti sekarang lagi," jelas Direktur Pengelola stadion, Mahfudin Nigara, dalam keterangan persnya di Jakarta, Rabu (8/4).
Kemungkinan, Stadion Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur, yang sebelumnya dipakai untuk PON XVII kemarin, didaulat sebagi penggantinya karena pernah ditawarkan oleh Menegpora kepada Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek Ishak, untuk menjadi tempat pertandingan eksibisi tersebut.
Stadion senilai 90 juta Dolar AS atau sekitar Rp. 800 miliar (di luar biaya pembangunan infrastruktur sekitar stadion) dianggap layak untuk tempat pertandingan tim kelas dunia karena setara dengan stadion-stadion kelas menengah di klub-klub Liga Eropa.
Stadion Palaran merupakan yang kedua nasional terbesar di Indonesia setelah SUGBK dengan kapasitas 40.000 penonton.
Tiket Termurah Rp. 100 ribu
Meskipun belum resmi, namun pihak panitia tak membantah jika harga tiket termurah untuk pertandingan tersebut sebesar Rp. 100 ribu dan yang termahal Rp. 2,5 juta.
"Saat ini, kami masih terus menghitungnya dan pasti akan menyampaikan secara resmi kepada teman-teman wartawan, setelah ada keputusan final," jelas Chaniago.
Tiket seharga Rp. 2,5 juta rencananya akan dicetak sebanyak 500 lembar saja. Sedangkan untuk tiket termurah seharga Rp100 ribu, dengan total tiket yang tersedia sebanyak 65 ribu lembar. Untuk pemilik tiket VVIP, panitia memberikan fasilitas tambahan berupa menyaksikan langsung latihan para pemain MU.
sumber : biangbola
Posting Komentar