
Kemenangan atas Udinese seakan melanjutkan catatan baik Bremen jika berhadapan dengan tim Italia. Di babak 32 besar, skuad besutan Thomas Schaaf ini sukses menyingkirkan AC Milan dengan 3-3.
Peluang Bremen untuk meneruskan catatan sebagai ganjalan buat tim Italia bisa kembali terjadi di babak ini. Di leg kedua yang akan dihelat di Stadion Friuli pekan depan, runner up Bundesliga musim lalu itu cukup bermain imbang atau setidaknya kalah namun tidak lebih dari dua gol.
Menjalani pertandingan di depan pendukungnya sendiri, Weserstadion, Jumat (10/4/2009), Bremen harus menunggu cukup lama untuk bisa merayakan selebrasi golnya. Momen yang ditunggu-tunggu itu baru datang di menit 34 melalui aksi Diego.
Memanfaatkan bola liar, pemain yang tengah jadi incaran Juventus itu melepaskan tendangan terarah yang tak kuasa dihalau kiper Samir Handanovic.
Lima menit sebelum turun minum Udinese punya peluang menyamakan kedudukan setelah wasit menghadiahi mereka tendangan bebas di muka kotak penalti. Namun eksekusi Simone Pepe masih melenceng jauh dari sasaran.
Baru dua menit babak kedua berjalan, Udinese punya kesempatan lain untuk menyamakan kedudukan melalui Fabio Quagliarella. Namun meski sudah mencungkil bola melewati kiper Tim Wiese, bola yang diarahkan kemudian cuma bergulir tipis di luar gawang.
Tuan rumah justru berhasil menggandakan keunggulan di menit 67, kembali melalui Diego. Memenangi perebutan bola dengan Gaetano d’Agostino, gelandang Brasil itu melepaskan tendangan melengkung yang tak terjangkau Handanovic.
Dua menit berselang keunggulan Bremen bertambah melaui Hugo Almeida. Striker Portugal itu dengan mudah mengoyak jala Udinese setelah dia berdiri bebas tanpa kawalan dan mengubah kedudukan menjadi 3-0.
Bianconeri beruntung karena tak pulang dengan tangan hampa karena mereka berhasil menabung satu gol yang mungkin bisa bermanfaat untuk menentukan produktivitas gol tandang. Gol semata wayang tersebut hadir dari Quagliarella saat laga tersisa tiga menit, itulah gol keenam sang striker dari delapan laga yang sudah dijalani.
Susunan pemain
Werder Bremen: Wiese; Fritz, Mertesacker, Naldo, Boensich (Pasanen 82); Tziolis, Frings, Ozil (Niemeyer 75); Diego; Hugo Almeida (Hunt 71), Pizarro
Udinese: Handanovic; Domizzi, Felipe, Zapata, Pasquale; Inler (Obodo 85), D’Agostino, Asamoah; Pepe (Floro Flores 71), Quagliarella, Sanchez
sumber : beritabola
Memanfaatkan bola liar, pemain yang tengah jadi incaran Juventus itu melepaskan tendangan terarah yang tak kuasa dihalau kiper Samir Handanovic.
Lima menit sebelum turun minum Udinese punya peluang menyamakan kedudukan setelah wasit menghadiahi mereka tendangan bebas di muka kotak penalti. Namun eksekusi Simone Pepe masih melenceng jauh dari sasaran.
Baru dua menit babak kedua berjalan, Udinese punya kesempatan lain untuk menyamakan kedudukan melalui Fabio Quagliarella. Namun meski sudah mencungkil bola melewati kiper Tim Wiese, bola yang diarahkan kemudian cuma bergulir tipis di luar gawang.
Tuan rumah justru berhasil menggandakan keunggulan di menit 67, kembali melalui Diego. Memenangi perebutan bola dengan Gaetano d’Agostino, gelandang Brasil itu melepaskan tendangan melengkung yang tak terjangkau Handanovic.
Dua menit berselang keunggulan Bremen bertambah melaui Hugo Almeida. Striker Portugal itu dengan mudah mengoyak jala Udinese setelah dia berdiri bebas tanpa kawalan dan mengubah kedudukan menjadi 3-0.
Bianconeri beruntung karena tak pulang dengan tangan hampa karena mereka berhasil menabung satu gol yang mungkin bisa bermanfaat untuk menentukan produktivitas gol tandang. Gol semata wayang tersebut hadir dari Quagliarella saat laga tersisa tiga menit, itulah gol keenam sang striker dari delapan laga yang sudah dijalani.
Susunan pemain
Werder Bremen: Wiese; Fritz, Mertesacker, Naldo, Boensich (Pasanen 82); Tziolis, Frings, Ozil (Niemeyer 75); Diego; Hugo Almeida (Hunt 71), Pizarro
Udinese: Handanovic; Domizzi, Felipe, Zapata, Pasquale; Inler (Obodo 85), D’Agostino, Asamoah; Pepe (Floro Flores 71), Quagliarella, Sanchez
sumber : beritabola
Posting Komentar